Senin, 22 Agustus 2011

Kehancuran Peradaban Barat


ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْقُرَى نَقُصُّهُ عَلَيْكَ مِنْهَا قَائِمٌ وَحَصِيدٌ۝ وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ ءَالِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ۝
Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri yang Kami ceritakan kepada kalian. Beberapa di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada yang telah musnah. Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena itu, tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sesembahan-sesembahan yang mereka seru selain Allah sewaktu azab Tuhan kalian datang. Sesembahan-sesembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. (QS Hud [11]: 100-101).
فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ۝
Adapun kaum ‘Ad menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, “Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Namun, mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) kami. (QS Fushshilat [41]: 15).
Sejak kehancuran Khilafah Islam pada abad yang lalu, peradaban Barat mulai mendominasi dunia secara politis, militer dan ekonomi.
Read More..

Kunantikan Kau di Pintu Surga


Oleh Aidah Fachria
Abil : Assalamu’alaikum Nona Manis . . .
Zainab : Wa’alaikum salam Tuan Rupawan . . .
Abil : Bagaimana kabar Nona hari ini??? Oh ya sebelum Nona menjawab, dari jauh aku pandang2 Nona cantik sangat hari ini . . .
Zainab : Hmmm... ya kabarku baik2 saja sebagaimana Tuan lihat . . . tadi Tuan bilang hari ini aku cantik, jadi sebelumnya aku jelek ya
Abil : Hmm ayolah Nona Manis kau jangan manyun, tadi kan aku hanya bercanda . . . Hmm sebagai permohonan maafku, aku bawakan Nona sesuatu yang sangat Nona sukai . . .
Zainab : Oh ya??? Memang apa yang Tuan bawa???
Abil : Nona tutup mata dulu, nanti setelah barang ini di depan Nona, baru boleh buka mata, setuju???
Zainab : Hmmmmm . . . Iya baiklah aku akan tutup mata . . .
Abil : (ditaruh di tangan Zainab barang itu, dan kemudian Abil suruh Zainab cium barang itu dan menebaknya) Nah sekarang coba cium barang ini, dan tebaklah, Nona pasti tahu . . .
Zainab : (diciumnyalah barang itu dan langsung Zainab bisa menebaknya) Hmmmmm harumnya bunga ini, ini pasti bunga mawar putih, benar kan??? Aku buka mata ya Tuan sekarang???
Abil : Iya Nona buktikan sendiri donk!!!
Zainab : Itu kan benar setangkai bunga mawar putih, aku tak salah kan Tuan???
Abil : Nona masih salah sedikit . . .
Zainab : Apa Tuan, aku masih salah???
Abil : Iya kan tadi Nona bilang bunga mawar putih pada waktu tutup mata, nah setelah buka mata Nona bilang setangkai bunga mawar putih . . .
Zainab : Astaghfirullah Tuan Abil handsome, ternyata kau tak berubah ya, selalu saja menggodaku . . .
Read More..

Saat Dia tak Memilihku


Oleh Cece
Jam sudah penunjukkan pukul 12 siang, matahari bersinar sangat terik siang itu. Hujan telah lama tak membasahi bumi tempat kelahiran Tuanku Imam Bonjol seorang pahlawan kebangaan penduduk Sumatera Barat itu, sehingga debu beterbangan kian kemari, sesekali melesat masuk kerongga mata yang tak pelak akan membuat si empunya mata akan merasa perih.
Indah mempercepat langkahnya, yang ada difikirannya sa’at ini adalah segera sampai di kantor tempat dia bekerja, kebetulan hari ini dia masuk agak telat karena malam tadi pukul 9 WIB neneknya meninggal, jadi dia harus masuk kerja setelah acara pemakaman selesai.
“Aduh.. panas nya…” Indah membatin , seraya mengayunkan secarik kertas ke wajahnya sehingga membuat jilbab hitam yang ia kenakan menari kian kemari. Langkahnya terhenti tatkala sebuah angkutan umum berhenti disampingnya, diapun lalu menaiki angkutan umum berwarna hijau tua itu. Rasa lelah dan gerah sedikit berkurang karena angkot melaju dengan cepat sehingga angin menyeruak masuk dan ikut nongkrong di dalam angkot . Didalam angkot itu tak hanya dia sendiri ,ada beberapa anak sekolahan dan ibuk-ibuk yang sepertinya juga habis dari kantor dan sekolahnya masing-masing. Semua larut dalam fikiran masing-masing. Kali aja mereka mikirin menu buka puasa untuk kelurga di rumah,bisik Indah dalam hatinya, kebetulan hari ini adalah hari ke empat puasa Ramadhan.
Read More..

Selasa, 05 Juli 2011

Pemimpin Al-Aqsha, Syeikh Raed Shalah, Biografi Seorang Pejuang


"Ia berperangai tenang sejak kecilnya. Tidak pernah merana dan senang bermain bersama-sama teman-teman kecilnya. Ia juga santun, mencintai alam dan burung-burungnya."
Ini kata-kata ibunya. Putrinya menambahkan, "Ayah sangat romatis karena ia cinta kepada alam dan menyukai seni lukis serta senang dengan burung dan mendengarkan suaranya."
Suatu hari, ia tahu ada galian terowongan yang banyak di bawah Masjid Al-Aqsha yang dilakukan oleh zionis Israel, ketika itu hatinya yang cinta kepada tempat-tempat suci terutama Masjid Al-Aqsha dan saat itulah ia melaunching janji setia "era para pemberani, orang mulia, bahkan era syuhada yang hidup". Ia mengatakan, "Aku berjanji setia dalam diriku setelah aku berjanji setia kepada Allah untuk menyedekahkan umurku, waktuku, dan semua yang saya miliki untuk Al-Quds Asy-Syarif dan Masjid Al-Aqsha."
Read More..

Selasa, 31 Mei 2011

KH. Abdul Malik Ahmad: Ulama Muhammadiyyah yang Tegas Mengatakan Pancasila Bertentangan dengan Tauhid

Orangnya tegas, jujur, dan pemberani. Tidak kenal kompromi untuk persoalan akidah menjadi kalimat pas yang melekat dalam pribadinya. Berbeda dengan orang-orang yang mengemis jabatan agar dekat dengan pemerintah, ia justru sebaliknya. Kursi empuk dalam struktur tertinggi Muhammadiyyah pernah ditolaknya semata-mata tidak mau menjadi penjilat untuk Soeharto
Read More..